KLIK SINI



Bakers1171 - Homemade & Halal


Thursday, June 23, 2011

40 HADIS AKHIR ZAMAN

Hadis Ke sebelas:

UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. “Wahai orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah dia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), kerana sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya). (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan

Hadis ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada umat Islam.

Hadis Kedua Belas:

SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT

Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadis (mengenai dua kejadian yang akan berlaku).
Yang pertama sudah saya lihat,
sedangkan yang kedua saya sedang menanti-nantikannya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Quran dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu Baginda bersabda: “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja. Kemudian dia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadis ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu menggelindingkannya dengan kakinya ..

“Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir sahaja tidak ada seorang pun yang mahu menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, “Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. “

“Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau dia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau dia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja).” (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan

Hadis ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah dikhianati pula.

Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya boleh memikul amanah, tetapi sebenarnya dia adalah seorang penipu.

Hadis Ke Tiga Belas:

ORANG BAIK AKAN BERKURANGAN DAN ORANG JAHAT AKAN BERTAMBAH

Dari Aisyah Ra. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapanya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan ibu bapa serta orang yang jahat berani melawan orang-orang baik. (HR. Thabrani)

Keterangan

Di antara tanda-tanda qiamat ialah:

(1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya.

(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi kotor).

(3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak.

(4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.

(5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua.

(6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka.

Telah terbukti corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bezanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan tadi.

Hadis Ke empat belas:

SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG

Dari Abu Hurairah Ra.Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Akan datang suatu zaman, ketika orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawa dirinya ke sebuah puncak bukit ke sebuah puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman tersebut telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau dia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak keluarganya atau dari sebab mengikuti kehendak jiran tetangganya”. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?” (kebinasaan seseorang kerana mengikuti kemahuan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia mencampakkan dirinya ke jurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi)

Keterangan

Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh kerana mengikuti kemahuan isteri, anak, orang tua, keluarga atau tetangganya, dia sanggup mencampakkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati mereka.

Hadis Ke Lima Belas:

DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA

Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,. ”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pernah aku lihat mereka.

Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai tongkat bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.

Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan punggung (punggung unta yang condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum syurga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim)

Keterangan

Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dapat kita lihat dari realiti masyarakat kita pada hari ini. Ada golongan yang mudah memukul orang lain dengan tongkat tanpa ditanya, bertindak dengan hukum rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun boleh, kerana masih ada secebis kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun boleh juga, kerana walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain sahaja, sebahagian auratnya dapat dilihat.atau susuk tubuh datapat dilihat kerana pakaiannya terlalu nipis dan ketat, maka samalah dengan maksud bertelanjang. Atau pun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti punggung unta.

Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumannya, walaupun semerbak harumnya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.


Petikan Daripada Buku Abu Ali Al-Banjari An-Nadawi.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...